Saturday, January 2, 2010

Teknologi Jaringan Fiber Optik

Teknologi Jarlokaf adalah teknologi yang sedang berkembang, berbagai metode transmisi dimungkinkan untuk diterapkan namun jumlah implementasinya masih relatif terbatas di lapangan. Teknologi jarlokaf yang merupakan teknologi yang telah dikenal di dunia, yang dibahas dalam teori penunjang ini antara lain :

· DLC ( Digital Loop Carrier )

· PON ( Passive Optical Network )

· AON ( Active Optical Network )

Terdapat teknologi lain yang tidak dibahas, yaitu HFC ( Hybrid Fiber Coax ), namun mengingat trend perkembangan optik mengarah pada transmisi full optik ( tanpa melibatkan peran pure - coax ), maka yang dibahas lebih lanjut adalah PON yang dasar teknologinya mengutamakan jalur transmisi optik hingga bagian terjauh sentral. Perencanaan jaringan dengan arsitektur FTTx dengan jaringan full optik, mengintegrasikan teknologi optik yang sudah ada di Indonesia, yaitu DLC atau PON, sementara AON meskipun baru sebagai wacana, tetapi merupakan trend transmisi full optik yang ideal untuk perencanaan FTTH. Ruang lingkup Jarlokaf berdasarkan lebar pita, dibedakan menjadi dua. Pertama narrow band, dengan transmisi kurang dari 2 Mbps, mampu memberikan layanan voice, data, dan citra baik diam antara lain :

· Jenis jasa dan kapasitas

· Kemudahan operational & Maintenance ( Pengoperasian dan Perawatan )

· Konfigurasi dan kehandalan sistem ( reliability )

· Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard ( compatibility)

· Biaya tidak mudah usang dan dijamin produksinya.

· Biaya Efektif

Beberapa teknologi Jarlokaf yang sudah dikembangkan, diurut berdasarkan jumlah implementasi terbanyak beserta kapasitas sistem Jarlokaf, ditunjukan pada tabel dibawah ini :



tabel 2.2 teknologi sistem jarlokaf dlc pon aon.jpgDigital Loop Carrier (DLC)

Teknologi DLC merupakan hasil teknologi PCM-30 pada sistem jaringan pelanggan. Teknologi ini memiliki dua perangkat utama yaitu di sisi sentral (CT) dan di sisi pelanggan (RT). DLC merupakan perangkat yang memultiplexing sinyal keluaran dari sentral dengan kecepatan 64 kbps menjadi sinyal dengan kecepatan 2 Mbps di sisi pelanggan. Jika dibentuk jaringan local tersendiri maka diperlukan dua DLC yang identik yaitu di bagian sisi sentral dan sisi pelanggan. Konfigurasi DLC terdiri dari:

a. Pada sisi sentral (Exchange DLC Unit) terdiri dari:

- Perangkat DLC mengandung konverter analog ke digital dan orde pertama multiplexer (PM).

- Multiplexer orde tinggi (HOM) menyediakan antarmuka di sisi sentral yang berfungsi untuk multiplexing sinyal keluaran dari perangkat DLC (2 Mbps) dan mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optik.

b. Pada sisi pelanggan (Remote DLC Unit) terdiri dari:

Perangkat DLC mengandung konverter analog ke digital dan orde pertama multiplexer (PM).

- Multiplexer orde tinggi (HOM) menyediakan antarmuka di sisi pelanggan yang berfungsi mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik oleh OLTE dan melakukan demultiplexing ke sinyal 2 Mbps. Antara RT-DLC ke pelanggan dihubungkan melalui kabel tembaga. Jarak antara CT-DLC ke RT-DLC adalah sampai 30 km untuk daya sedang. Untuk daya rendah 10 km dan untuk daya tinggi 60 km.


konfigurasi umum dlc.jpg





Sistem DLC bisa digunakan untuk konfigurasi star karena memiliki hubungan kabel fiber optic dari sisi sentral ke sisi pelanggan sebagai hubungan ke setiap titik. Namun DLC dapat digunakan juga dengan konfigurasi ring, dengan menggunakan transmisi SDH.

konfigurasi dlc.jpg

Fungsi bagian Penyusun DLC (mengacu PPJT-KAF ver1.0) adalah sbb:

· Jarlokaf dengan topologi point-to-point (Single star)

· Terdiri dari dua perangkat utama:

CT (Central Terminal) di sisi sentral, dan

RT (Remote terminal) di sisi pelanggan



· Fungsi CT adalah :

Interfacing dengan sentral lokal

Multiplexer/Demultiplexer

Crossconnect dan Controller

Interfacing dengan ODN (E/O Converter/OLTE)



· Fungsi RT adalah :

Interfacing dengan ODN (E/O Converter/OLTE)

Multiplexer/Demultiplexer

Interfacing dengan pelanggan



· DLC pada umumnya digunakan untuk pelanggan yang terkonsentrasi atau untuk gedungbertingkat (high rise building)

AON ( Optical Network Unit )

Teknologi AON mirip dengan teknologi PON, hanya saja perbedaan keduannya terletak pada splitter yang digunakan. PON menggunakan splitter pasif, sedangkan AON menggunkan splitter aktif yaitu Acttive Splitting Equipment ( ASE) atau lebih singkat Active Splitter ( AS). Pada titik percabangan, ASE mempunyai 2 ODN, yaitu primary ODN dan secondary ODN. ASE pada AON berfungsi untuk mendistribusikan informasi dari dan ke OLT, dari satu atau lebih ONU, dengan Kapasitas sebagai multiplexer/ demultiplexer serta sebagai intermediate regenerator, inilah mengapa splitter pada AON bersifat aktif.

Keuntungan yang didapatkan dengan sistem AON adalah :

· Biaya infrastruktur yang felatif murah untuk jangka panjang

· Cakupan daerah pelayanan yang relative lebih luas dibandingkan dengan sistem copper /

tembaga

· Daerah cakupan yang luas, bisa dilayani dengan didistribusi yang merata. Bagi pelanggan yang terletak jauh dari node ( rumah gardu), ASE memberikan daya optik yang lebih besar, sehingga layanan yang diberikan untuk semua pelanggan relative sama.

· Dapat menempuh jarak yang jauh, lebih jauh daripada PON

Teknologi PON ( Passive Optical Network )

PON adalah bentuk khusus dari FTTC atau FTTH yang mengandung perangkat optic pasif dalam jaringan distribusi optik. Perangkat optik pasif yang dipakai adalah konektor, passive splitter dan kabel optik itu sendiri. Dengan passive splitter kabel optik dapat dipecah menjadi beberapa kabel optik lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi addressing dan filtering. Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Network (ODN) dan Optical Network Unit (ONU). Keluaran dari OLT ditransmisikan melalui ODN yang menyediakan alat alat tramsmisi optik mulai dari OLT sampai pelanggan. ONU menyediakan interface pada sisi pelanggan dari Distribution Point (DS ) dan dihubungakan dengan ODN. Teknologi PON pada dasarnya adalah teknologi untuk hubungan point to multipoint, dan topologi ini sesuai untuk melayani kelompok pelanggan yang letaknya terpisah, dengan hanya menambah perangkat ONU di lokasi pelanggan. Metode akses yang digunakan pada PON salah satunya adalah TDM/ TDMA (Time Division Multiplexing/ Time Division Multiplexing Access). Pada arah downstream, sinyal TDM dari OLT memuat semua informasi pelanggan dalam slot yang ditentukan dan disebarkan ke semua ONU yang terhubung oleh OLT.

Tiap ONU hanya mengakses pada slot yang telah ditentukan untuk transmisi. Karena semua informasi downstream disebarkan ke semua ONU, seperti pengamanan sinyal, dengan encryption. Pada arah sinyal optik upstream dari setiap ONU ditransmisikan secara sinkron dengan metoda TDMA untuk menghindari tabrakan, karena jarak antara OLT dan semua ONU berbeda beda. Sedangkan panjang gelombang yang digunakan untuk downstream dan upstream pada daerah 1260 nm dan 1360 nm sesuai dengan rekomendasi ITU-T G 957. Metoda lain yang digunakan adalah SDM (Space Division Multiplexing ) dan WDM ( Wavelength Division Multiplexing), tergantung dari sistem yang digunakan, apakah simplex, half duplex, atau full duplex. Untuk WDM transmisi dua arah dapat dilakukan tanpa memerlukan serat tambahan dan tidak meningkatkan bit rate pada saluran, dengan menggunakan sinyal pada panjang gelombang yang berbeda, seperti panjang gelombang 1310 nm dan 1550 nm. Sistem PON terdiri dari perangkat OLT yang dihubungkan dengan sentral lokal ( local exchange ), saatu atau lebih perangkat ODN

topologi ftth berbasis pon .jpg


Read More..

Jaringan Lokal Akses Fiber Optik

Selama ini fiber hanya dipakai untuk transmisi antar sentral, sebagai jaringan backbone, dan digunakan untuk komunikasi jarak jauh. Lalu mulai dikembangkanlah suatu jaringan local bahkan sampai ke terminal pelanggan dengan media fiber. Sistem transmisi fiber optik yang digunakan pada jaringan local tersebut dinamakan Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf). Jarlokaf merupakan sebuah solusi strategis bagi jaringan akses pelanggan. Namun, ketepatan dalam segi perencanaan dan operasional, serta pemilihan arsitektur dan teknologi jaringan yang digunakan akan sangat mempengaruhi kesuksesan kegiatan operasi, perawatan, efektivitas investasi, serta kemudahan pengembangan jaringan dan layanan jasa. Ruang lingkup Jarlokaf berdasarkan lebar pita, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu narrowband dan broadband. Narrowband, dengan transmisi kurang dari 2 Mbps, mampu memberikan layanan voice (telepon). Broadband, dengan transmisi diatas 2 Mbps, dapat memberikan layanan yang lebih beragam seperti voice, data, dan citra, baik diam maupun bergerak.

Arsitektur Jaringan Fiber Optik Secara Umum

Sistem JARLOKAF setidaknya memiliki 2 buah perangkat opto elektronik, yaitu satu perangkat opto elektronik di sisi sentral dan satu perangkat opto elektronik di sisi pelanggan. Lokasi perangkat opto elektronik di sisi pelanggan selanjutnya disebut Titik Konversi Optik (TKO). Secara praktis TKO berarti batas terakhir kabel optik ke arah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal optik ke sinyal elektronik.


Fiber To The Building (FTTB)

TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi basement. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor. FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung (DCL) pada jaringan akses tembaga.berbagai macam arsitektur fttb1.jpg

berbagai macam arsitektur fttb2.jpg


Fiber To The Zone (FTTZ)

TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK

arsitektur fttz.jpg


Fiber To The Curb (FTTC)

TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet, di atas tiang maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti KP.

arsitektur fttc.jpg


Fiber To The Home (FTTH) TKO terletak di rumah pelanggan. Dari gambar dibawah ini keberadaan kabel tembaga dapat dihilangkan sama sekali, sehingga keterbatasan kemampuan dalam menyediakan bandwidth yang lebar dan interferensi tidak akan terjadi.

arsitektur ftth.jpg


Teknologi Jaringan Fiber Optik

Teknologi JARLOKAF adalah teknologi yang sedang berkembang sehingga berbagai metoda transmisi dimungkinkan untuk diterapkan dan relatif masih terbatas jumlah implementasinya dilapangan. Teknologi Jarlokaf yang saat ini sudah berkembang dangan baik antara lain: DLC (Digital Loop Carrier), PON (Passive Optical Network), dan AON (Active Optical Network) dan HFC (Hybrid Fiber Coax). DLC, PON dan AON, merupakan teknologi jarlokaf dan dapat terintegrasi dengan copper pair, sedangkan HFC merupakan teknologi jarlokaf yang terintegrasi dengan coaxial.

tabel 2.1 teknologi sistem jarlokaf.jpg


Jenis konfigurasi dasar yang dimiliki antara DLC dan PON/AON mempunyai perbedaan dimana pada DLC konfigurasi dasarnya point to point, berbeda dengan PON/AON yang berkonfigurasi point to multipoint yaitu hubungan dari titik ke banyak titik. Untuk layanan DLC sendiri masih terbatas dan belum mampu mensupport transmisi data dengan high bit rate. Teknologi AON menggunakan spliter aktif yaitu Active Splitting Equipment (ASE) atau biasa disebut active splitter (AS). ASE pada AON berfungsi untuk mendistribusikan informasi dari dan ke OLT, dari satu atau lebih ONU, dengan kapasitas sebagai multiplexer/demultiplexer serta sebagai intermediate regenerator (penguat), sehingga spliter pada AON bersifat aktif. Adapun perbedaan lainnya adalah pada tipe jenis jasa yang diberikan oleh masing-masing teknologi

jenis layanan jasa.jpg



Pemilihan teknologi JARLOKAF harus memperhatikan beberapa kriteria antara lain :

1. Jenis jasa dan kapasitas.

2. Kemudahan O&M.

3. Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability).

4. Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility).

5. Tidak mudah usang dan dijamin produksinya.

6. Biaya efektif.

7. Tahapan pembangunan dan pengembangan dari teknologi JARLOKAF.

multiplex transmisi jasa interaktif pada jarlokaf.jpg




Terdapat teknologi yang digunakan untuk mentransmisikan jasa interaktif yang merupakan layanan telekomunikasi dua arah. Pada Space Division Multiplexing (SDM) skema transmisinya disebut Simplex, yaitu sinyal kirim dan sinyal terima dikirim melalui serat optik yang berbeda sehingga dibutuhkan dua buah serat optik, tetapi panjang gelombang yang digunakan cukup satu. Kemudian pada Wavelength Division Multiplexing (WDM) skema transmisinya disebut Full-Duplex, yaitu digunakannya panjang gelombang yang berbeda untuk sinyal kirim dan sinyal terima, sehingga proses sinyal dapat dilakukan secara bersamaan dalam satu serat optik. Teknologi multiplex yang lainnya adalah Time Division Multiplexing (TDM). Skema transmisi dari TDM disebut Half-Duplex, yaitu sinyal kirim dan sinyal terima dikirim pada waktu yang berbeda secara bergantian, sehingga dapat menggunakan panjang gelombang yang sama dan hanya membutuhkan satu serat optik.


Read More..

bagimana fiber optik bekerja

Kira-kira lebih dari 20 tahun yang lalu, kabel serat optik (Fiber Optic) telah memngambil alih dan mengubah wajah teknologi industri telepon jarak jauh maupun industri automasi dengan pengontrolan jarak jauh. Serat optik juga memberikan peranan besar membuat Internet dapat digunakan di seluruh dunia.
Ketika serat optik menggantikan tembaga (copper) sebagai long distance calls maupun internet traffic yang secara tidak langsung berdampak pd penurunan biaya produksi. Untuk memahami bagaimana sebuah kabel serat optik bekerja, sebagai contoh coba bayangkan sebuah sedotan plastik atau pipa plastik panjang fleksible berukuran besar. Bayangkan pipa tersebut mempunyai panjang seratus meter dan anda melihat kedalam dari salah satu sisi pipa. Seratus meter di sebelah sana seorang teman menghidupkan lampu senter dan diarahkan kedalam pipa. dikarenakan
bagian dalam pipa terbuat dari bahan kaca sempurna, maka cahaya senter akan di refleksikan pada sisi yang lain meskipun bentuk pipa bengkok atau terpilin masih dapat terlihatpantulan cahaya tersebut pada sisi ujungnya. Jika misalnya seorang teman anda menyalakan cahaya senter hidup dan mati seperti kode morse, maka anda dan teman anda dapat berkomunikasi melalui pipa tersebut. Seperti itulah prinsip dasar dari serat optik atau yang biasa dikenal dengan nama fiber optic cable. Bagian Fiber Optic

Sebuah kabel fiber optik terbuat dari serat kaca murni, sehingga meskipun kabel mempunyai panjang sampai beratus2 meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira sama dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin disekitar serat kaca.
Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca).
sama seperti jika kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian anda mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus dengan kaca , maka cahaya senter akan tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. demikian pada serat optik, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.

Optic- transmit

Untuk mengirimkan percakapan2 telepon melalui serat optik, suara analog di rubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optik Modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali /second.
System terbaru laser transmitter dapat mentransmitkan warna2 yang berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal digital dalam fiber optik yang sama.

Optic-Signal

Kabel fiber optik modern dapat membawa sinyal digital dengan jarak kurang lebih 60 mil (sekitar 100 Km). Pada jalur distribusi jarak jauh biasanya terdapat peralatan tambahan (equipment hut) setiap 40-60 mil,yang berfungsi pick-up equipment yang akan menampung, menguatkan sinyal, dan kemudian me- retransmit-kan sinyal ke equipment selanjutnya.
Read More..